Gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan, yang dapat memberikan konstribusi dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimaldalam pembangunan (Yayuk Farida, dkk, 2004:4).
Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya (Depkes RI, 2003:1).
Di Indonesia terdapat empat masalah gizi yang utama yaitu Kurang Kalori
Protein (KKP), Kurang Vitamin A (KVA), gondok endemik dan kretin sertaanemia gizi (Bapelkes Salaman, 2000:161). Anemia gizi merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1995 menunjukkan 57,1% remaja putri; 39,5% wanita usia subur dan 50,9% ibu hamil menderita anemia (Dinkes propinsi Jawa Timur, 2002:1). Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menunjukkan 26,5% remaja putri; 40% WUS dan 47% anak usia 0-5 tahun menderita anemia (Bambang Tri. S, 2007).
2.1 Anemia
2.1.1 Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai
normal (Mary E. Beck, 2000:196).Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat disebabkan oleh hilangnya darah yang terlalu cepat atau karena terlalu lambatnya produksi sel darah merah (Guyton dan Hall, 1997:538).
2.1.2Tanda-tanda Anemia:
1.Lesu, lemah, letih, lelah dan lalai (5L)
2.Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
3.Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
2.1.3 Dampak Anemia
2.1.3.1 Pada anak-anak
1.Menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar.
2.Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak.
3.Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahantubuh menurun.
2.1.3.2 Pada wanita
1.Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit.
2.Menurunkan produktivitas kerja.